TAMAR JALIS
SIRI BERCEAKAP DENGAN JIN
JILID 1
kebesaran duduk atas bantal. Misainya cukup lebat. Sinar matanya tajam dan di sebelah lutut kanan tersimpuh seorang puteri.
"Apa
hajat?", terdengar suara parau.
"Minta
tuan hamba keluar dari sini”, balas datuk.
"Minta maaf. Janji kita, selagi tiang seri ini berada di rumah ini, kita tidak keluar. Itu janji kita dengan tuan punya rumah asal"
"Saya
minta pada tuan hamba. Saya minta maaf kami sekadar meminta”
”Kau dan
aku adalah makhluk Allah. Kenapa harus menghalau makhluk lain yang punya niat
baik"
"Maksud
tuan hamba?"